Type something and hit enter

Posted by On
Apa saja contoh teks biografi pahlawan? Mungkin ini adalah pertanyaan yang sedang Anda cari. Anda beruntung melihat artikel ini, karna kami akan membahas contoh teks biografi singkat pahlawan dan strukturnya.

Sebelum kita mengetahui contoh teks biografi pahlawan, ada baiknya kita mengulas kembali teks biografi ini.

Apa yang dimaksud dengan teks biografi? Pengertian Teks Biografi menurut Wikipedia adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.

Adapun struktur teksnya yaitu:
  1. Orientasi: bagian pengenalan suatu tokoh.
  2. Peristiwa dan masalah: bagian kejadian yang dialami tokoh.
  3. Re-orientasi: bagian penutup.

Berikut ini adalah contoh teks biografi pahlawan beserta strukturnya.

Contoh Teks Biografi Singkat Pahlawan dan Strukturnya


#1 Contoh Teks Biografi R.A Kartini beserta Strukturnya

Contoh Teks Biografi R.A Kartini beserta Strukturnya

Orientasi

Raden Ajeng Kartini atau dikenal dengan Ibu Kartini merupakan keturunan dari keluarga terpandang Jawa. Kartini lahir 21 April 1879, dimana pada saat itu adat-istiadat masih erat dipegang oleh masyarakat, termasuk keluarganya.

Kartini pernah merasakan bangku sekolah hingga tamat sekolah dasar. Karakternya yang haus dengan ilmu pengetahuan membuatnya ingin terus melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Akan tetapi, ayahnya tidak memberikan izin untuk melanjutkan sekolah. Mengetahui sikap ayahnya, Kartini sebenarnya sedih. Namun, dia tidak bisa mengubah keputusan ayahnya. Karena dia adalah anak yang pada zamannya masih terbelenggu oleh keadaan.

Peristiwa dan masalah

Justru Kartini tidak boleh lagi keluar rumah sampai tiba waktu menikah. Demi menghilangkan rasa bosan, dia menghabiskan waktunya untuk membaca buku ilmu pengetahuan. Lambat laun pengetahuannya bertambah dan wawasannya meluas.

Banyak karya dan pemikiran wanita Eropa yang dikaguminya. Terlebih kebebasan mereka untuk bisa bersekolah. Rasa kagumnya itu membuat ia ingin memajukan wanita Indonesia.

Dalam pandangannya, wanita tidak hanya bisa urusan "belakang" rumah tangga saja. Melainkan wanita juga harus bisa dan punya wawasan ilmu yang luas. Dia pun mulai mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajari baca dan tulis serta ilmu pengetahuan lainnya. Semakin hari, dia disibukkan dengan aktivitas membaca dan mengajarnya.

Kartini juga memiliki banyak teman di Belanda dan sering sekali berkomunikasi dengan mereka. Bahkan sempat dia memohon kepada Mr. J.H. Abendanon untuk memberikannya beasiswa sekolah di Belanda.

Belum sempat dikabulkan permohonan beasiswanya dia dinikahkan oleh Adipati Rembang bernama Raden Adipati Joyodiningrat. Dia ikut suaminya setelah menikah ke Rembang. Walaupun begitu, api cita-citanya tidak padam. Beruntung Kartini mempunyai suami yang mendukung cita-citanya.

Berkat kegigihan dan dukungan suami, Kartini mendirikan sekolah wanita di berbagai daerah. Sekolah wanita itu dikenal dengan nama Sekolah Kartini.

Pada 17 September 1904, Kartini menghembuskan napas terakhirnya pada usia 25 tahun, setelah ia melahirkan anak satu-satunya. Dia adalah salah satu wanita yang menjadi pelopor emansipasi wanita di tanah Jawa.

Surat-surat korespondensinya dengan teman-temannya di Belanda dibukukan oleh Abendanon dengan judul Door Duisternis Tot Licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku ini menjadi inspirasi banyak wanita.

Reorientasi

Sesuai dengan Keppers No 108 tahun 1964 pada 2 Mei 1964. Kartini resmi digelari pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia. Keppres ini juga menetapkan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini. Namanya kini diabadikan sebagai nama jalan, tidak hanya di Indonesia melainkan hingga di kota-kota Belanda. W.R Supratman bahkan membuatkan lagu yang kita kenal dengan Ibu Kita Kartini untuk mengenang jasa-jasanya.

referensi: anas-syarif-yasser-ivan-teks-biografi.blogspot.com

#2 Contoh Teks Biografi Cut Nyak Dien beserta Strukturnya

Contoh Teks Biografi Cut Nyak Dien beserta Strukturnya

Orientasi

Cut Nyak Dien lahir tahun 1848 di Kerajaan Aceh. Ia lahir dari garis keturunan yang menomor satukan agama dan garis keluarga bangsawan.

Ayahnya bernama Teuku Nanta Setia, ibunya bernama Putri Uleebalang Lampagar. Suaminya bernama Ibrahim Lamnaga telah meninggal dunia dan dari pernikahannya ia memiliki seorang anak laki-laki, kemudian ia menika dengan Teuku Umar dan memiliki seorang anak bernama Cut Gambang.

Peristiwa dan masalah

Cut Nyak Dien memperoleh pendidikan agama dan keahlian hidup dengan baik oleh orang tua dan gurunya. Dan dia mendapat pengajaran yang mumpuni dari guru ngajinya.

Pada tanggal 26 Maret 1873 Belanda pertama kali melancarkan serangan ke Aceh. Belanda langsung membakar Masjid Baiturrahman. Cut Nyak Dien melihatnya dan tidak tinggal diam.

Ia langsung membangkitkan rasa perjuangan rakyat Aceh. Pada saat itu, Kesultanan Aceh mampu memukul mundur penjajah Belanda. Namun berikutnya, Belanda melancarkan serangan kembali pada tahun 1874-1880. Penjajah Belanda berhasil menguasai Keraton Kesultanan Aceh tahun 1874.

Karena hal itu membuat rakyat Aceh tidak memiliki tempat yang aman untuk ditinggali. Akhirnya mereka memilih mengungsikan ibu-ibu dan anak-anak, Cut Nyak Dien termasuk rombongan pengungsi. Sedangkan suaminya dan para lelaki lain berjuang bertempur melawan Belanda guna merebut wilayah VI mukim Kesultanan Aceh.

Dalam pertempuran ini Ibrahim suami Cut Nyak Dien tewas pada tanggal 29 Juni 1975. Inilah titik dimana Cut Nyak Dien mengambil ikrar untuk tidak berhenti memperjuangkan Aceh dan menghancurkan Belanda.

Ia menikah untuk kedua kali dengan Teuku Umar, mereka menikah tahun 1880. Pernikahan ini disambut baik oleh rakyat Aceh. Dari pernikahan tersebut, dikarunia seorang anak diberi nama Cut Gambang.

Perjuangan berlanjut dengan taktik Gerilya. Langkah awal diambil Teuku Umar dengan mendekati Belanda dan membangun hubungan kuat antara keduanya, demi mendapat kepercayaan Belanda.

Dan semuanya mencapai puncak ketika Teuku umar bersama 250 pasukannya "menyerahkan diri" kepada Belanda dan mengaku ingin bergabung dengan Belanda. Peristiwa ini dilakukan pada tanggal 30 September 1893.

Belanda sangat setuju, dan Teuku Umar diberi gelar Teuku Umar Johan Pahlawan. Dan memberikan kekuasaan penuh kepada Teuku Umar unuk menjadi komandan pasukan Belanda.

Strategi yang diambil Teuku Umar dan Cut Nyak Dien bukan tanpa pertentangan. Banyak rakyat Aceh mengira mereka telah mengkhianati Aceh. Namun sambil terus mempelajari taktik Belanda, Teuku Umar merencanakan untuk menggempur Aceh.

Ketika rencanannya telah disetujui Belanda, Teuku Umar dan Cut Nyak Dien bersama dengan pasukan serta senjata lengkap dengan amunisinya pergi berangkat ke Aceh.

Namun ternyata tidak pernah kembali ke Belanda. Pengkhianatan ini dikenal dengan Het Verraad van Teukoe Oemar atau pengkhianatan Teuku Umar.

Belanda sangat marah, dan mereka melancarkan operasi besar-besaran untuk menangkap Teuku Umar dan Cut Nyak Dien. Sementara itu Belanda dipimpin oleh Jenderal Jakobus Ludovicius. Tetapi, Teuku Umar berhasil menghancurkan pasukan Belanda. Dan Jenderal Jakobus berhasil dibunuh.

Belanda tetap mencari siasat untuk melumpuhkan kekuatan Aceh. Belanda membayar orang untuk memata-matai Teuku Umar. Maka diketahui bahwa Teuku Umar akan menyerang Belanda pada tanggal 11 Februari 1899.

Karena rencananya sudah diketahui, Teuku Umar gugur dalam perang tersebut. Meskipun begitu, Cut Nyak Dien tetap tegar dan terus melancarkan serangan kepada Belanda.

Dengan usianya tidak lagi muda, Ia tetap melancarkan serangan ke Belanda. Namun bagaimanapun pihak Belanda didukung dengan kekuatan yang lengkap. Dan pada akhirnya Cut Nyak Dien berhasil tertangkap oleh pihak belanda dengan menyerbu tempatnya di Beutong Le Sageu.

Reorientasi

Atas jasanya melawan Belanda, pemerintah Soekarno menganugerahinya Pahlawan Nasional Indonesia melalui SK Presiden RI No. 106 Tahun 1964 tepatnya tanggal 2 Mei 1964. Gelar pahlawan ini atas pengajuan Gubernur Aceh Ali Hasan.

Belanda mengirim Cut Nyak Dien dan diasingkan ke Sumedang - Jawa Barat. Karena faktor usia, Cut Nyak Dien meninggal di Sumedang tanggal 6 November 1908. Namun pada tahun 1959 makamnya baru ditemukan.

Di dalam tahanan Cut Nyak Dien dijuluki dengan nama "Ibu Perbu", karena diangap sebagai perempuan yang memiliki pemahaman agama yang mumpuni.

referensi: lacisekolah.blogspot.com/2018/01/contoh-teks-biografi-cut-nyak-dien.html

#3 Contoh Teks Biografi Dewi Sartika beserta Strukturnya

Contoh Teks Biografi Dewi Sartika beserta Strukturnya

Orientasi

Dewi Sartika dilahirkan dari keluarga Priyayi Sunda, Nyi Raden Rajapermas dengan Raden Somanagara. Meskipun bertentangan dengan adat, orangtua nya  tetap menyekolahkan Dewi Sartika di sekolah Belanda.

Setelah ayahnya wafat, ia diasuh oleh pamannya yang menjadi patih di Cicalengka. Oleh pamannya itu, ia mendapatkan pengetahuan kebudayaan Sunda, sementara wawasan kebudayaan Barat didapatkannya dari seorang nyonya Asisten Residen berkebangsaan Belanda.

Peristiwa dan masalah

Sejak kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidik dan kegigihan untuk meraih kemajuan.

Waktu itu, Dewi Sartika baru berumur sepuluh tahun, ketika di Cicalengka digemparkan oleh kemampuan baca-tulis dan beberapa patah kata dalam bahasa Belanda yang ditunjukkan oleh anak-anak pembantu kepatihan.

Gempar, karena waktu itu belum ada anak rakyat jelata yang memiliki kemampuan seperti itu, dan diajarkan oleh seorang anak perempuan.

Beranjak remaja, Dewi Sartika kembali kepada ibunya di Bandung. Jiwanya yang telah dewasa semakin menggiringnya untuk mewujudkan cita-citanya. Hal ini didorong pula oleh pamannya Bupati Martanagara.

Tetapi, meski keinginan yang sama dimiliki oleh pamannya, tidak serta merta dapat mewujudkan cita-citanya. Adat yang mengekang waktu itu membuat pamannya kesulitan dan khawatir.

Akhirnya, dengan kegigihan Dewi Sartika, ia bisa meyakinkan pamannya untuk diizinkan mendirikan sekolah untuk perempuan.

Pada tahun 1906, Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduruan Agah Suriawinata, dari pernikahannya tersebut ia memiliki putra bernama R. Atot, yang merupakan ketua umum BIVB, sebuah klub sepak bola yang menjadi cikal-bakal Persib Bandung.

Suaminya juga memiliki cita-cita yang sama dengannya, guru di sekolah Karang Pamulang, yang merupakan sekolah latihan guru.

Sejak tahun 1902, Dewi Sartika telah merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Di sebuah ruangan kecil, ia mengajar di hadapan anggota keluarganya yang perempuan seperti memasak, menjahit, menulis, membaca dan sebagainya.

Setelah berkonsultasi dengan Bupati R.A. Martenagara, pada 16 Januari 1904, ia membuka Sakola Istri (Sekolah perempuan) pertama se-Hindia Belanda. Tenaga pengajarnya tiga orang, yakni Dewi Sartika dibantu dengan saudara misannya, Ny. Poerwa dan Ny. Oewid. Murid-murid angkatan pertamanya berjumlah 20 orang.

Pada tahun 1905, sekolahnya menambah kelas, sehingga harus pindah ke jalan Ciguriang, Kebon Cau. Lokasi ini baru dibeli Dewi Sartika dengan tabungan uang pribadinya, serta dana bantuan dana pribadi dari Bupati Bandung.

Lulusan pertama keluar pada tahun 1909, bahasa Sunda bisa lebih memenuhi syarat kelengkapan sekolah formal.

Bulan September 1929, Dewi Sartika mengadakan peringatan pendirian sekolahnya yang berumur 25 tahun, yang kemudian berganti nama dengan "Sakola Raden Dewi". Atas jasanya dalam bidang ini, ia dianugerahi bintang jasa oleh pemerintah Hindia-Belanda.

Dewi Sartika meninggal 11 September 1947 di Tasikmalaya, dan dimakamkan dengan suatu upacara pemakaman sedarhana di pemakanan Cigagadon Desa Rahayu Kecamatan Cineam.

Tiga tahun kemudian dimakamkan kembali di kompleks Pemakaman Bupati Bandung di Jalan Karang Anyar, Kabupaten Bandung.

Reorientasi

Sudah sepatutnya kita mengenang jasa Dewi Sartika. Semangat dalam memperjuangkan kaum wanita agar mendapat pendidikan yang layak. Semoga dengan apa yang dilakukannya, wanita-wanita Indonesia terpengaruh untuk dapat memperoleh pendidikan yang lebih baik.

referensi: wartabahasa.com/2014/11/contoh-teks-biografi-dewi-sartika-dan.html

#4 Contoh Teks Biografi Jendral Sudirman beserta Strukturnya

Contoh Teks Biografi Jendral Sudirman beserta Strukturnya

Orientasi

Jendral Sudirman lahir pada 24 Januari 1916 di Bodas Karangjati, Purbalinggga, Jawa Tengah. Ayahnya bernama Karsid Karowirodji adalah seorang pekerja di Pabrik Gula Kalibagor, Banyumas dan ibunya siyem adalah keturunan wedana rembang.

Sejak umur 8 bulan Sudirman diangkat menjadi anak oleh Toeridowati dan Raden Tjokrosoenaryo seorang asisten wedana rembang yang masih merupakan saudara dari siyem.

Peristiwa dan masalah

Sudirman merupakan anak yang pandai dan sangat menyukai organisasi. Sudirman mendapatkan pendidikan formal di sekolah Taman Siswa, kemudian melanjutkan ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Surakarta, tetapi tidak sampai tamat hanya 1 tahun saja.

Saat itu juga Sudirman giat berorganisasi Pramuka Hizbul Wathan, Sudirman juga pernah mengikuti pendidikan tentara PETA (Pembela Tanah Air) di Bogor. Kemudian Sudirman menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap. Kemudian lanjut menjadi kepala sekolah.

Sudirman juga pernah menjadi anggota Badan Pengurus Makanan dan anggota DPR Karesidenan Banyumas. Ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di PETA, ia menjadi komandan Batalyon di Kroya, Jawa Tengah. Kemduian ia menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Colonel sesudah TKR terbentuk akhirnya ia terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia.

Sudirman adalah pahlawan sejati rela berkorban demi bangsa dan Negara Indonesia. Prestasi pertamanya sebagai tentara setelah keberhasilannya merebut senjata pasukan Jepang dalam pertempuran di Banyumas, Jawa Tengah.

Pada tanggal 18 Desember 1945 Sudirman dilantik sebagai Jenderal oleh Presiden Soekarno. Sudirman diangkat menjadi Jenderal di usia yang menginjak 31 tahun.

Beberapa perang yang telah Sudirman pimpin seperti perang melawan tentara Inggris di Ambarawa, memimpin pasukannya untuk membela Yogyakarta dari serangan Belanda II.

Meskipun dalam keadaan sakit parah, ia tetap bergerilya dalam pembelaan kemerdekaan Republik Indonesia. Setelah Belanda menyerahkan kepulauan Nusantara sebagai Republik Indonesia Serikat dalam konferensi Meja Bundar tahun 1949 di Den Haag.

Jendral Sudirman kembali bersama Sukarno dan Hatta ke Jakarta pada tanggal 29 Januari 1950. Jendral Sudirman meninggal dunia di Magelang, Jawa Tengah, karena sakit TBC parah yang dideritanya dan ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Yogyakarta.

Reorientasi

Sudirman dikenal sebagai pribadi yang teguh pada prinsip dan keyakinan, dimana ia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya.

Ia dinobatkan sebagai pahlawan pembela kemerdekaan pada tahun 1997, ia mendapat gelar sebagai Jenderal besar Anumerta dengan bintang lima, pangkat yang hanya dimiliki oleh beberapa Jenderal Republik Indonesia sampai sekarang.

referensi: semuacontoh.blogspot.com/2017/03/contoh-teks-biografi-pahlawan-jendral-sudirman.html


#5 Contoh Teks Biografi Ki Hajar Dewantara beserta Strukturnya

Contoh Teks Biografi Ki Hajar Dewantara beserta Strukturnya

Orientasi

Raden Mas Soewardi Soeryaningrat adalah nama kecil dari Ki Hajar Dewantara. Ia lahir di Yogyakarta 2 Mei 1889. Ia berasal dari keluarga keraton Yogyakarta.

Meskipun begitu, ia sangat sederhana dan dekat dengan rakyatnya. Ketika berusia 40 tahun Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara. Tujuannya berganti nama agar bebas dekat dengan rakyatnya.

Peristiwa dan masalah

Perjalanan hidupnya ditandai dengan perjuangan dan pengabdian pada kepentingan bangsa dan negaranya. Ki Hajar Dewantara tamat di Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera).

Setelah itu, ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar seperti Sedyotomo, Midden Java dan masih banyak lagi.

Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo. Pada tanggal 25 Desember 1912, ia mendirikan Indische Partij bersama Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo.

Organisasi ini ditolak oleh pemerintah Belanda karena dianggap dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan menggerakkan kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial.

Semangatnya terus menggebu, pada bulan November 1913 ia membentuk Komite Bumiputera. Komite ini melancarkan kritik terhadap pemerintah Belanda yang ingin merayakan seratus tahun kebebasan Belanda dari penjajahan Prancis dengan menarik uang dari rakyat jajahannya.

Gubernur Jendral Idenburk menjatuhkan hukum buang (internering) ke Pulau Bangka tanpa proses pengadilan. Kemudian, ia dibuang ke Negara Belanda bersama kedua rekannya dan kembali ke tanah air pada tahun 1918 setelah memperoleh Europeesche Akte.

Pada tanggal 3 Juli 1922 Ki Hajar Dewantara bersama rekan-rekannya mendirikan perguruan yang bercorak nasional, yaitu Nationaal Onderwijs Taman Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa).

Ki Hajar Dewantara berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama. Ia tidak hanya dianggap sebagai tokoh dan pahlawan pendidikan nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai pahlawan pergerakan nasional melalui surat keputusan Presiden RI No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959.

Ki Hajar Dewantara meninggal dunia pada tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta. Untuk melestarikan nilai dan semangatnya, penerus Taman Siswa mendirikan Museum Dewantara Kirti Griya di Yogyakarta.

Reorientasi

Ki Hajar Dewantara dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Indonesia, karena semangat dan jasanya sepantasnya dikenang dan tidak boleh dilupakan. Semoga apa yang telah diperbuatnya dapat menginspirasi rakyat Indonesia untuk menuju masa depan yang lebih cerah.

referensi: mikirbae.com/2015/07/stuktur-teks-biografi.html

6. Biografi Raja Ali Haji

Raja Ali Haji adalah pujangga yang berasal dari Riau Johor. Lahir pada tahun 1808 M. Ia dianggap sebagai pembaharu gaya penulisan Melayu pada pertengahan abad ke-19. 

Beliau berhasil mengembangkan Riau menjadi pusat kebudayaan Melayu, ia pernah menjadi guru raja muda Riau dan penasihat kerajaan di Riau. 

Adapun karya-karya nya yaitu:
Gurindam Dua Belas (1846)
Kitab Pengetahuan Bahasa (1854)
Syair Nikah dan Syair Gemala Mustika

7. Biografi Mohammad Hatta


Drs. H. Mohammad Hatta lahir di Fort de Kock, Sumatera Barat, 12 Agustus 1902 - meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun, adalah pejuang, negarawan, dan juga Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama.

Ia mundur dari jabatan wapres pada tahun 1956, karena berselisih paham dengan Presiden pertama Soekarno. 

Hatta dikenal sebagai Bapak Koperasi Indoensia. Bandar Udara Internasional Jakarta menggunakan namanya sebagai penghormatan terhadap jasanya sebagai salah seorang proklamator kemerdekaan Indonesia.

Nama yang diberikan oleh orangtuanya ketika dilahirkan adalah Muhammad Athar. Anak perempuannya bernama Meutia Hatta menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta.

Bung Hatta adalah nama salah seorang dari beribu pahlawan yang pernah memperjuangkan kemerdekaan dan kemajuan Indonesia. 

Sosok Bung Hatta telah menjadi begitu dekat dengan hati rakyat Indonesia karena perjuangan dan sifatnya yang begitu merakyat.

Besarnya peran beliau dalam perjuangan negeri ini sehingga disebut sebagai salah seorang "The Founding Father's of Indonesia".

Berbagai tulisan dan kisah perjuangan Muhammad Hatta telah ditulis dan dibukukan, mulai dari masa kecil, remaja, dewasa dan perjuangan beliau untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia.

Namun dalam hal yang rasanya perlu sedikit digali dan dipahami, yaitu melihat Bung Hatta sebagai tokoh organisasi partai politik. 

Hal ini dikaitkan dengan usaha melihat perkembangan kegiatan dan ketokohan beliau di dunia politik Indonesia. Maka pantas rasanya kita ikut melihat perjuangan dan perjalanan kegiatan politik Bung Hatta.

Setelah perang dunia I berakhir generasi muda Indonesia yang berprestasi makin banyak mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan luar negeri seperti di Belanda dan Kairo (Mesir). 

Hal ini diperkuat dengan diberlakukannya politik balas budi oleh Belanda. Bung Hatta adalah salah seorang pemuda yang beruntung, beliau mendapat kesempatan belajar di Belanda. 

Jika kita memperhatikan semangat berorganisasi Bung Hatta, sebenarnya telah tumbuh sejak beliau berada di Indonesia. 

Beliau pernah menjadi ketua Jong Sumatera (1918-1921) dan semangat ini makin membara dengan asahan dari kultur pendidikan Belanda yang bernafas demokrasi dan keterbukaan.

Teks Biografi "Meneladani Kisah Hidup Seseorang Lewat Pengalaman" Rika, Ariyani, Dwi Susanti

8. Biografi Pahlawan Ir. Soekarno


Orientasi:


Soekarno, yang akrab dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar pada 6 Juni 1901. Dia anak seorang guru sekolah rakyat, Raden Soekami dan wanita Bali berdarah bangsawan, Ida Ayu Rai. Sebagai anak priyayi yang memang pandai, Soekarno bisa mengecap pendidikan tinggi dan lulus dari Sekolah Teknik Tinggi di Bandung (kini ITB) pada 1925. Sebagai mahasiswa teknik, Soekarno terbilang pandai. Akan tetapi, ide-ide nasionalisme rupanya telah membuat dirinya terpikat. Tiga bulan setelah lulus, pada 1926, lelaki yang dikenal sebagai orator ulung ini memuatkan ide-ide politiknya di media massa dalam artikel yang berjudul “Nasionalisme, Islam, dan Marxisme”. Tulisan ini sangat menekankan ide persatuan antarkelompok yang kemudian menandai pemikiran politiknya sepanjang kariernya.

Peristiwa & Masalah:


Perjuangan politik merebut kemerdekaan berlanjut dengan dibentuknya Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 1927. Soekarno menerapkan sikap nonkooperasi dengan Belanda yang membuatnya beberapa kali masuk tahanan. Pada 1929 dia ditahan oleh Belanda di penjara Sukamiskin, Bandung, karena aktivitas politiknya, tetapi dibebaskan dua tahun kemudian. Dia ditahan lagi pada 1933, diasingkan ke Ende, kemudian ke Bengkulu, sampai dia dibebaskan oleh Jepang pada 1942. Pada masa pendudukan Jepang, Soekarno mendapat kesempatan lebih besar untuk mempromosikan cita-cita nasional Indonesia yang bekerja sama dengan Jepang melawan Sekutu. Sikap mau bekerja sama dengan Jepang ini tidak pelak mengundang kritik keras dari pelbagai kalangan “garis keras” yang menginginkan sikap nonkooperasi dengan Jepang. 

Pada 17 Agustus 1945, tak lama setelah Jepang takluk pada Sekutu, atas desakan para aktivis pemuda yang sempat menculik Soekarno ke Rengas Dengklok, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sehari kemudian Soekarno-Hatta diangkat menjadi presiden dan wakil presiden pertama Indonesia. Mereka segera terlibat dalam perjuangan melawan pendudukan kembali oleh Belanda. Pada masa itu Soekarno-Hatta sempat dibuang kembali ke Parapat dan Bangka. Namun, ketika secara resmi Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 1949, kedudukan Soekarno sebagai presiden kembali dipulihkan.

Ketika sistem pemerintahan parlemen terbukti tidak berjalan efektif, Soekarno pada akhir 1956 menyerukan pembubaran semua partai politik. Dia kemudian membentuk Demokrasi Terpimpin pada 1959, dan pada tahun berikutnya membubarkan parlemen terpilih. Soekarno mencoba menerapkan gagasannya akan tiga pilar kekuatan bangsa, yaitu Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis). Namun, kondisi krisis ekonomi dan politik dalam negeri terus bertambah runyam.

Dalam bidang politik luar negeri, Soekarno bersikap curiga terhadap AS dan kekuatan Barat. Untuk mengimbagi kekuatan Barat, dia berperan sebagai pemimpin nengara-negara baru melawan kekuatan kolonial dan “neokolonial”. Dia berhasil “memaksa” Belanda untuk menyerahkan Irian Barat (kemudian pada 1963 disebut Irian Jaya, kini Papua). Soekarno mempermaklumkan “konfrontasi” dengan Federasi Malaysia yang baru dibentuk pada 1963. Pada 1965 Indonesia keluar dari PBB dan Soekarno semakin aktif sebagai tokoh negara-negara “new emerging forces”. Kharismanya yang hebat tidak hanya memengaruhi rakyat Indonesia, tetapi juga bangsa-bangsa yang baru merdeka di Asia-Afrika. Dia juga dikenal sebagai salah satu pemimpin negara Nonblok yang paling terkemuka. 

Situasi politik Indonesia memuncak dengan perebutan kekuasaan yang gagal pada 30 September 1965. Kejadian ini kemudian berlanjut dengan pembunuhan besar-besaran, pembubaran Partai Komunis, dan buntutnya Soekarno tersingkir. 

Pemimpin militer Mayjen Soeharto meminta Soekarno untuk menyerahkan kekuasaan efektifnya melalui Supersemar pada Maret 1966. Soeharto kemudian menjadi presiden menggantikan Soekarno pada 1968. Sampai kematian Soekarno di Jakarta pada 21 Juni 1970, dia masih berada dalam status tahanan rumah. Namun, pemerintah menganugerahinya Pahlawan Proklamasi.

Reorientasi:


Sebagai Founding Father atau Bapak Bangsa Indonesia, Bung Karno telah mengantarkan bangsa Indonesia kepada kemerdekaan. Dengan perjuangan yang tanpa pamrih, Bung Karno telah membangun tatanan keadilan yang menyejahterakan rakyat Indonesia serta berhasil menyejajarkan Indonesia dengan negara lainnya. Semoga apa yang dilakukannya itu dapat menginspirasi rakyat Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang.

9. Biografi Kapten Pattimura


Orientasi:


Thomas Matulessy juga dikenal dengan nama Kapitan Pattimura atau Pattimura adalah Pahlawan nasional Indonesia dari Maluku. Pattimura lahir di Haria, Saparua, Maluku Tengah pada tahun 08 Juni 1783 dari keluarga Matulessy. Ayahnya bernama Frans Matulessy dan ibunya bernama Fransina Silahoi. Sebelum melakukan perlawanan terhadap VOC ia pernah berkarir dalam militer sebagai mantan sersan Militer Inggris. Namanya kemudian dikenal karena memimpin perlawanan rakyat Maluku melawan Belanda melalui perang Pattimura.

Masalah dan Peristiwa Penting:


Sejak abad ke tujuh belas dan delapan belas berlangsung serentetan perlawanan bersenjata melawan Belanda (VOC) dikarenakan terjadi praktik penindasan kolonialisme Belanda dalam bentuk monopoli perdagangan, pelayaran hongi, kerja paksa dan sebagainya.

Penindasan tersebut dirasakan dalam semua sisi kehidupan rakyat, baik segi sosial ekonomi, politis dan segi sosial psikologis.Sepanjang kehidupannya, Pattimura dikenal sebagai orang yang mempunyai pendirian teguh.

Beliau dibujuk oleh Belanda berkali-kali untuk bekerjasama. Tapi Pattimura menolak tawaran tersebut dengan tegas. Beliau lebih baik mati digantung daripada hidup hanya untuk mengkhianati negaranya sendiri.Saat Belanda menguasai Indonesia, rakyat Maluku mengalami berbagai penderitaan. Itulah sebabnya Pattimura memimpin pertempuran rakyat melawan Belanda dan merebut benteng Duurstede.

Reorientasi:


Perjuangan Pattimura yang sangat berani membuatnya gugur sebagai seorang pahlawan Indonesia. Beliau mengajarkan bahwa seseorang harus tangguh dan mempunyai hati yang teguh. Kedua hal tersebut sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap negara dan mampu membuat seseorang rela berjuang untuk negaranya.

10. Biografi Bung Tomo


Orientasi:


Bung Tomo lahir pada 3 Oktober 1920 di Surabaya, Jawa Timur! Sutomo lebih dikenal dengan nama Bung Tomo oleh rakyat. Bung Tomo dibesarkan dalam keluarga kelas menengah, dan juga keluarga yang sangat menghargai dan menjunjung tinggi pendidikan.

Ayahnya bernama Kartawan Tjiptowidjojo adalah seorang kepala keluarga dari kelas menengah. Ia pernah bekerja sebagai pegawai pemerintahan, sebagai staf pribadi di sebuah perusahaan swasta, sebagai asisten di kantor pajak pemerintah, dan pegawai kecil di perusahan ekspor-impor Belanda.

Bung Tomo mengaku mempunyai pertalian darah dengan beberapa pendamping dekat Pangeran Diponegoro. Ibunya berdarah campuran Jawa Tengah, Sunda, dan Madura.

Peristiwa Penting:


Di usia muda Bung Tomo aktif dalam organisasi kepanduan atau KBI. Bung Tomo kemudian bergabung dengan KBI. Sutomo menegaskan bahwa filsafat kepanduan, ditambah dengan kesadaran nasionalis yang diperolehnya dari kelompok ini dan dari kakeknya, merupakan pengganti yang baik untuk pendidikan formalnya.

Pada usia 17 tahun, ia menjadi terkenal ketika berhasil menjadi orang kedua di Hindia Belanda yang mencapai peringkat Pandu Garuda.

Bung Tomo memiliki minat pada dunia jurnalisme. Ia pernah bekerja sebagai wartawan lepas pada Harian Soeara Oemoem di Surabaya pada tahun 1937. 

Setahun kemudian, ia menjadi Redaktur Mingguan Pembela Rakyat serta menjadi wartawan dan penulis pojok harian berbahasa Jawa, Ekspress, di Surabaya pada tahun 1939.

Pada masa pendudukan Jepang, Bung Tomo bekerja di kantor berita tentara pendudukan Jepang. Domei, bagian Bahasa Indonesia untuk seluruh Jawa Timur di Surabaya pada tahun 1942-1945.

Saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dikumandangkan, beliau memberitakannya dalam bahasa Jawa bersama wartawan senior Romo Bintarti untuk menghindari sensor Jepang. Selanjutnya, beliau menjadi Pemimpi Redaksi Kantor Berita Antara di Surabaya.

Perjuangan Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Pada tahun 1944 ia menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru yang disponsori Jepang, hampir tak seorang pun yang mengenal dia. Namun semua ini mempersiapkan Bung Tomo untuk menjalankan peranannya yang sangat penting.

Pada 19 September 1945 sebuah insiden terjadi di Hotel Yamato, Surabaya. Sekelompok orang Belanda memasang bendera mereka. Rakyat marah. Seorang Belanda tewas dan bendera merah-putih-biru diturunkan. Bagian biru dirobek, tinggal merah-putih, yang langsung dikibarkan.

Di Jakarta, pasukan Sekutu datang pada 30 September 1945. Para serdadu Belanda ikut rombongan. Bendera Belanda berkibar di mana-mana. Saat itu, Bung Tomo masih berstatus wartawan kantor berita ANTARA. 

Ia juga kepala bagian penerangan Pemuda Republik Indonesia (PRI), organisasi terpentign dan terbesar di Surabaya pada saat itu.

Di Jakarta, Bung Karno meminta para pemuda untuk menahan diri, tak memulai konfrontasi bersenjata. Bung Tomo kembali ke Surabaya. "Kita telah memperoleh kemerdekaan, sementara di ibukota rakyat Indonesia terpaksa harus hidup dalam ketakutan," katanya.

Pada bulan Oktober dan November 1945, ia menjadi salah satu pemimpin yang sangat penting, karena ia berhasil menggerakkan dan membangkitkan semangat rakyat Surabaya, yang pada waktu itu Surabaya diserang habis-habisan oleh pasukan Inggris yang mendarat untuk melucutkan senjata tentara pendudukan Jepang dan membebaskan tawanan Eropa.

Pada 9 November dikeluarkannya ultimatum yang ditunjukkan kepada para staf Gubernur Soerjo yang berbunyi, pertama, seluruh pemimpin rakyat Surabaya harus menyerahkan diri paling lambat pukul 18.00 di hari itu dengan tangan di atas kepala.

Kedua, seluruh senjata harus diserahkan. Lalu, pembunuh Mallaby menyerahkan diri. Jika kedua hal tersebut diabaikan. Sekutu akan mulai menyerang pada pukul 06.00 keesokan arinya.

Seperti ultimatum terdahulu, pamflet berisi ultimatum disebar lewat udara. Jika tidak dipatuhi, pada 10 November mulai pukul 06.00, Inggris akan mulai menggempur.

Setelah Kemerdekaan

Bung Tomo sempat terjun dalam dunia politik pada tahun 1950, dan kemudian menghilang dari panggung politik karena ia tidak merasa bahagia terjun di dunia politik.

Pada akhir masa pemerintahan Soekarno dan awal pemerintahan Suharto yang mula-mula didukungnya, Sutomo kembali muncul sebagai tokoh nasional.

Pada awal tahun 1970, ia kembali dan mempunyai pandangan pendapat yang berbeda dengan pemerintahan Orde Baru. 

Ia berbicara dengan keras terhadap program-program yang dijalankan oleh Suharto sehingga pada 11 April 1978 ia ditahan oleh pemerintah Indonesia yang tampaknya khawatir akan kritik-kritiknya yang keras tersebut. Baru setahun kemudian ia dilepaskan oleh Suharto.

Pada 7 Oktober 1981 Bung Tomo meninggal dunia di Padang Arafah, saat sedang menenuaikan ibadah haji. 

Berbeda dengan tradisi untuk memakamkan para jemaah haji yang meninggal dalam ziarah ke tanah suci yang harus dimakamkan di tanah suci, tapi jenazah Bung Tomo dibawak embali ke tanah air dan dimakamkan bukan di seubah Taman Makam Pahlawan, melainkan di Tempat Pemakaman Umum Ngagel di Surabaya.

Reorientasi


Setelah pemerintah didesak oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Fraksi Partai Golkar agar memberikan gelar pahlawan kepada Bung Tomo pada 9 November 2007.

Akhirnya gelar pahlawan nasional diberikan ke Bung Tomo bertepatan pada peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November 2008.

Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Kabinet Indonesia Bersatu, Muhammad Nuh pada tanggal 2 November 2008 di Jakarta.

Sejarah mencatat bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya yang terdiri atas berbagai suku bangsa sangat dahsyat. 

Tidak ada rasa takut menghadapi tentara Inggris yang bersenjata lengkap. Tanggal 10 November kita kenang sebagai Hari Pahlawan. Bung Tomo terutama dikenang karena seruan-seruan pembukaannya di dalam siaran-siaran radionya yang penuh dengan emosi.

Dari contoh teks biografi pahlawan singkat diatas, diharapkan teman-teman dapat memahinya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.

0 comments