Type something and hit enter

Posted by On
Pengertian kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa: satu subjek (S) dan satu predikat (P). Tentu semua unsur yang diperlukan dapat juga kita temukan dalam kalimat tunggal, seperti objek (O) dan pelengkap (Pel), asal tidak membentuk pola baru.

Kalimat tunggal dapat dibedakan menjadi 5 (lima) jenis, yaitu:

  1. Kalimat nominal > kata benda > Saya mahasiswa semester 7.
  2. Kalimat verbal > kata kerja > Kakak sedang bermain.
  3. Kalimat adjektival > kata sifat > Ratna sangat sopan.
  4. Kalimat preposisional > kata depan > Ibu masih di kantor.
  5. Kalimat numerial > kata bilangan > Harga baju ini dua ratus ribu.

Berikut ini merupakan penjelasan tentang kalimat tunggal, dimulai dari pengertiannya, ciri-cirinya, macam/jenis, dan contoh kalimat tunggal beserta polanya yaitu SP, SPO, SPOK, SPOPel.

Baca juga: Kalimat Efektif - Pengertian Syarat, Ciri dan Contohnya

Pengertian Kalimat Tunggal

Kalimat Tunggal - Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya

Apa yang dimaksud dengan kalimat tunggal? 

Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat.

Pola-pola kalimat tunggal yaitu sebagai berikut:

  • Pola S-P = Subjek - Predikat
  • Pola S-P-O = Subjek - Predikat - Objek
  • Pola S-P-O-K = Subjek - Predikat - Objek - Keterangan
  • Pola S-P-O-Pel = Subjek - Predikat- Objek - Pelengkap


Ciri-ciri Kalimat Tunggal


Berikut merupakan ciri-ciri kalimat tunggal:

  • Kalimat tunggal hanya menjelaskan satu peristiwa pokok.
  • Kalimat tunggal tidak menggunakan konjungsi dan tanda baca koma di dalamnya.
  • Kalimat tunggal hanya memiliki satu struktur penyusun kalimat, yaitu masing-masing satu subjek, satu predikat, dan bisa dilengkapi dengan objek dan keterangan.


Jenis-jenis Kalimat Tunggal


Jenis-jenis kalimat tunggal berdasarkan bentuk predikatnya adalah sebagai berikut.

1. Kalimat Tunggal Berpredikat Nominal (Kata Benda)


Kalimat yang berpredikat nomina sering disebut kalimat persamaan atau kalimat ekuatif. Urutan yang dimungkinkan adalah frase nominal yang pertama subjek, sedangkan frase nominal yang kedua adalah predikat.

Bila dibubuhi partikel -lah, maka frase yang diikuti partikel itulah predikat. Ada kalanya antara subjek-predikat disisipi kata bantu ialah atau adalah.

Berikut contoh kalimat tunggal berpredikat nominal (kata benda):

Contoh: Saya mahasiswa UNRI

S = Saya
P = mahasiswa UNRI

Jika frasa nomina pertama dibubuhi partikel -lah, frasa pertama berubah fungsinya menjadi P.

Contoh: Dialah adik saya

P = Dialah
S = adik saya

Jika kalimat ekuatif yang menggunakan adalah, kata adalah berfungsi sebagai P dan frasa nomina di belakangnya yang asalnya berfungsi sebagai P berubah menjadi pelengkap.

Contoh: Pemberhentian seorang karyawan

P = Pemberhentian
S = seorang karyawan

Contoh: adalah masalah biasa

P = adalah
Pelengkap = masalah biasa

Mari kita cermati contoh-contoh berikut ini.

  • Beliau guru saya - Beliaulah guru saya
  • Orang itu pencurinya - Orang itulah pencurinya
  • Pemberhentian seorang karyawan adalah masalah biasa.
  • Ini adalah masalah keluarga mereka sendiri.
  • Pernyataan para poliisi adalah pernyataan kekuasaan.

Baca juga: Kalimat Aktif dan Pasitf beserta Struktur dan Contohnya


2. Kalimat Tunggal Berpredikat Adjektival (Kata Sifat)


Kalimat yang berpredikat adjektiva disebut kalimat statis. Kalimat ini menunjuk peran subjek sebagai yang diterangkan, sedangkan predikat menunjuk yang menerangkan.

Cermati contoh kalimat tunggal berpredikat adjektiva (kata sifat) berikut ini.

  • Adikku sangat tekun.
  • Argumen orang itu benar sekali.
  • Alasan para pengunjuk rasa itu lemah.
  • Tidak semua siswa SMKN 2 Pekanbaru rajin.
  • Pak Anwar tidak sakit.


3. Kalimat Tunggal Berpredikat Verbal (Kata Kerja)


Berdasarkan penggolongan verba (kata kerja), kalimat yang berpredikat kata kerja yang bukan pasif dapat dibedakan menjadi empat kategori:

3.1. Kalimat Tak transitif


Kalimat tak transitif adalah kalimat yang tak berobjek dan tak berpelengkap dan hanya memiliki dua unsur: subjek dan predikat. Kita cermati contoh berikut ini:

  • Bu Camat sedang berbelanja.
  • Pak Halim belum datang.


3.2. Kalimat Ekatransitif


Kalimat ekatransitif adalah kalimat yang berobjek dan tidak berpelengkap sehingga hanya memiliki tiga unsur: subjek, predikat, dan objek. Kita cermati contoh berikut ini:

  • Pemerintah akan memasok semua kebutuhan penduduk.
  • Dia memberangkatkan kereta api itu terlalu cepat.


3.3. Kalimat Dwitransitif


Kalimat dwitransitif adalah kalimat yang berobjek dan berpelengkap sehingga mempunyai empat unsur: subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Dapat bersifat benefaktif yaitu tindakan untuk orang lain atau direktif yaitu langsung berdiri di belakang predikat. Kita cermati contoh berikut ini:

  • Guru itu memberi kesempatan kepada murid-muridnya.
  • Aku mengirimi adik uang.


3.4. Kalimat Semitransitif


Kalimat semitransitif adalah kalimat yang tidak mengungkap perbuatan tetapi keadaan. Predikat terdiri atas kata bentukan dengan menggunakan afiks ke-an. Kita cermati contoh berikut ini:

  • Tarkon kejatuhan kelapa.
  • Inem kecurian sepeda.


4. Kalimat Preposisional


Kalimat preposisional adalah kalimat tunggal yang predikatnya merupakan kata depan.

Contoh:

  • Ibu masih di kantor
  • Kami sedang di rumah
  • Gilang pergi ke sekolah.
  • Ibu pergi ke pasar


5. Kalimat Numerial


Kalimat numerial adalah kalimat tunggal yang predikatnya merupakan kata bilangan.

Contoh:

  • Harga laptop ini dua juta rupiah
  • Harga sepatuku seratus ribu 


Perluasan kalimat tunggal dapat digunakan di antara keterangan waktu, keterangan alat, keterangan tempat, keterangan cara, dan sebagainya.

Contoh:

Udin bermain sepak bola di lapangan

S = Udin
P = bermain
O = sepak bola
Ket. tempat = di lapangan

Baca juga: Kalimat Majemuk - Pengertian, Ciri, Jenis, & Contoh

Demikianlah penjelasan tentang kalimat tunggal: pengertian, ciri, jenis, dan contohnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Jika ada penjelasan kami yang salah atau keliru silahkan berkomentar di bawah ini. Sekian dan terimakasih.

Sumber: Kamdhi, JS. Terampil Berekspresi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Grasindo

0 comments