Type something and hit enter

Posted by On

Apakah kamu sedang mencari contoh ringkasan cerita rakyat nusantara yang pendek atau singkat? Jika iya, yuk kita pelajari kumpulan teks cerita rakyat berikut.


Sebelumnya, kami telah membahas tentang materi teks cerita rakyat. Untuk mengingatkan kamu kembali, kami akan membahasnya secara singkat sebagai pembukaan di materi ini.


contoh cerita rakyat


Secara umum, pengertian cerita rakyat adalah cerita pada masa lalu yang menjadi ciri tersendiri sebuah bangsa yang memiliki culture budaya beragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki oleh masing-masing bangsa.


Kami membagikan lima contoh teks cerita rakyat yaitu sebagai berikut. Akan kami update seperlunya.



Cerita Rakyat Jaka Tingkir


Setelah Majapahit hancur oleh serangan pasukan Islam di bawah pimpinan Raden Patah, daerah sekitar Jawa Tengah yang dikuasai oleh Kesultanan Demak Bintara dan Raden Patah sebagai rajanya.


Raden Patah kemudian diganti oleh menantunya Raden Yunus yang lebih dikenal sebagai Pangeran Sabrang Lor yang menerapkan politik Islam garis keras. Pemerintahan kedua ini hanya bertahan tiga tahun saja setelah Raden Yunus terbunuh oleh pemberontak Majapahit yang masih tersisa.


Penggantinya adalah Sultan Trenggana, anak dari Raden Patah. Ketika itu keturunan pewaris tahta Majapahit yang masih tersisa yaitu putra dari Ki Ageng Pengging yang diasuh oleh Nyi Ageng Tingkir telah tumbuh dewasa. Dia adalah Mas Kerebet yang kemudian dikenal sebagai Jaka Tingkir.


Sejak kecil Jaka Tingkir suka berpergian masuk ke dalam hutan belantara. Selain bermain dengan binatang-binatang liar, ia juga banyak belajar dari para pertapa Shiva Buddha yang sering berada di dalam hutan.


Suatu ketika Jaka Tingkir bertemu dengan Sunan Kalijaga dan dia diperintahkan untuk masuk ke Kesultanan Demak. Tidak selang lama, Jaka Tingkir (pemuda dari Tingkir) berhasil menarik perhatian Sultan Trenggana yang akhirnya mengangkat Jaka Tikir sebagai lurah (pemimpin) Pasukan Pengawal Sultan Demak.


Kehadiran Jaka Tingkir yang tidak beragama Islam melainkan Shiva Buddha menimbulkan pro-kontra di dalam istana, akan tetapi Sultan Trenggana sudah terlanjut menyukai Jaka Tingkir dan merasa aman jika dikawal olehnya.


Jaka Tingkir juga disegani oleh pendukung Majapahit yang masih banyak melakukan gerilya dan pemberontakan. Suatu ketika, Jaka Tingkir melakukan perbuatan yang kurang berkenan bagi Sultan Trenggana sehingga jabatannya diturunkan dan harus pergi dari istana.


Selama di luar istana Jaka Tingkir berguru pada Ki Ageng Banyu Biru, seorang guru spiritual Shiva Buddha yang terkenal. Untuk bisa kembali masuk ke istana, Jaka Tingkir harus mendapatkan kepercayaan Sultan Trenggana kembali. 


Untuk itu, Jaka Tingkir dibantu oleh rekan-rekannya dan juga pasukan gerilya Majapahit merencanakan penyerangan kepada pasukan sultan Demak dan kemudian Jaka Tingkir akan tampil sebagai pahlawan penyelamat.


Suatu malam sebelum penyerangan, Jaka Tingkir mendapatkan petunjuk keprabon yaitu semacam tanda yang hanya akan datang pada mereka yang kelak menjadi raja atau penguasa tanah jawa. Meski agak meleset dari rencana penyerangan, pada akhirnya Jaka Tingkir berhasil mendapatkan kepercayaan Sultan Tenggrana kembali. 


Jaka Tingkir kemudian diangkat menjadi Adipati di daerah Pajang dan pada kemudian hari akan mendirikan Kerajaan Pajang setelah Kerajaan Demak runtuh.


Kembali ke Daftar Isi ↑


Cerita Rakyat Malin Kundang


Alkisah, pada sebuah desa tinggallah seorang ibu beserta seorang anak laki-laki di gubuk dengan ekonomi yang kurang.


Pada suatu hari, anaknya yang bernama Malin sudah beranjak dewasa dan ingin pergi merantau ke pulau sebrang untuk meningkatkan ekonomi keluarganya.


Pada awalnya, ibu Malin menolak/tidak setuju dengan niat Malin yang ingin pergi merantau, akan tetapi karena keinginan keras Malin akhirnya ibunya luluh mengizinkannya untuk merantau.


Singkat cerita, Malin pun berhasil di tanah rantauan dan menjadi orang kaya tetapi ia sombong, ia tidak lagi mengakui ibunya yang telah merawatnya semenjak ia kecil. 


Malin sangat sombong atas harta yang telah ia miliki sekarang, ibunya berkali-kali ingin menemui Malin, akan tetapi karena kesombongan Malin akhirnya ibunya pun diusir untuk pulang ke kampung halamannya.


Ibunya yang sudah sakit hati tak tahan lagi atas perbuatan anaknya, dan akhirnya ibu Malin mengutuk Malin menjadi sebuah batu, yang sekarang terkenal sebagai cerita rakyat Malin Kundang.


Kembali ke Daftar Isi ↑


Cerita Rakyat Sangkuriang Tangkuban Perahu


Pada zaman dahulu di tanah Pasundan, Jawa Barat. Disebutkan ada dewi surgawi yang indah bernama Dayang Sumbi. Ia tinggal di sebuah gubuk di hutan dengan anjing setia, Tumang.


Suatu hari, sementara ia sedang menenun kain, dia kehilangan salah satu alatnya. Ia pun mencari-cari nya dimanapun, dan akhirnya menjadi lelah. Dayang sumbi berkata pada dirinya sendiri, "Siapapun yang dapat menemukan alat ku yang hilang dan memberikannya kembali, jika ia seorang laki-laki, maka akan ia akan menjadi suamiku, apabila ia seorang perempuan, maka ia akan menjadi kakak ku".


Terkejut ia, karena ternyata Tumang yang merupakan anjingnya menemukan alatnya tersebut dan mengembalikan kepadanya. Mau tidak mau, ia sudah berjanji dan harus memenuhinya untuk menikahi Tumang, yang tak lain adalah orang yang dikutuk penyihir jahat menjadi seekor anjing.


Kemudian Dayang Sumbi melahirkan seorang anak laki-laki yang dinamainya Sangkuriang. Sangkuriang pun tumbuh menjadi remaja sehat yang suka berburu binatang. Dayang Sumbi tidak pernah memberitahu Sangkuriang bahwa Tumang adalah ayahnya.


Suatu hari, Sangkuriang dan Tumang berburu rusa di hutan. Tak lama kemudian mereka bertemu dengan babi hutan. Sangkuriang bertanya-tanya, "Mengapa tak ada rusa hari ini? Tapi, dipikir-pikir babi hutan tak mengapa."


Sangkuriang berteriak ke Tumang, "Pergilah dan lawan babi hutan itu, bunuh saja untukku!"


Sangat mengejutkan, ternyata Tumang tidak membunuh babi tersebut karena sebenarnya merpakan ibu Dayang Sumbi. Babi itu pergi dengan aman. Hal ini membuat Sangkuriang marah besar, ia membunuh Tumang. Kemduian, ia keluarkan hati anjing itu dan memberikannya kepada ibunya Dayang Sumbi.


Setelah makan hati itu, Dayang Sumbi bertanya pada Sangkuriang, "Omong-omong dimana Tumang? Aku belum melihatnya sejak kau kembali dari berburu."


"Ibu," jawab Sangkuriang perang. "Aku membunuh Tumang karena ia tidak patuh. Hati yang ibu makan itu adalaah hati nya Tumang."


"Kau! Dasar anak tak tahu diri!" Teriak Dayang Sumbi, memukul sendok sup ke kepala Sangkuriang dengan keras sampai kepalanya berdarah. "Keluar kau dari hadapanku, dasar pembunuh. Beraninya kau membunuh ayahmu sendiri? Kau adalah anak yang tak berguna!"


Pendarahan di kepala, Sangkuriang melarikan diri ke dalam hutan dan naik ke bukit. Bertahan-tahun berlalu, Sangkuriang berubah menjadi pemuda tampan dan pandai berburu. Dia telah melupakan semua masa lalunya yang pahit karena ia telah kehilangan memori. Bahkan melupakan namanya.


Suatu hari, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita cantik di hutan, wanita tersebut tak lain adalah ibunya sendiri Dayang Sumbi, ia tidak terlihat tua karena ia adalah seorang dewi. Sangkuriang tidak mengenal ibunya sendiri, tetapi Dayang Sumbi mengenali Sangkuriang karena bekas luka di kepalanya.


Mabuk cinta, Sangkuriang kemudian melamar Dayang Sumbi. Untuk menghindari perwakinan terlarang antara ibu dan anak, Dayang Sumbi memintanya untuk membuatkan danau dan perahu dalam satu malam sebagai hadiah pernikahan.


Dengan bantuan makhluk gaib dari hutan, Sangkuriang berhasil membangun danau dan perahu. Dayang Sumbi tahu tentang hal itu dan dia mengecoh Sangkuriang sehingga pekerjaan itu tidak sepenuhnya ia kerjakan. Mengetahui hal ini, Sangkuriang marah besar sehingga ia menendang perahu dan perahunya terbalik. Ini yang menjadi Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat.


Kembali ke Daftar Isi ↑


Cerita Rakyat Roro Jonggrang


Alkisah di Jawa Tengah ada sebuah kerajaan bernama Pengging. Sang raja mempunyai seorang putra bernama Joko Bandung. Joko Bandung adalah pemuda perkasa dan mempunyai ilmu kesaktian yang tinggi, akan tetapi ia enggan menikah, ia ingin menguasai prambanan.


Prambanan dipimpin oleh raja Boko yang tubuhnya tinggi dan besar sehingga dia dianggap sebagai keturunan raksasa. Perang antara Pengging dan Prambanan pun terjadi, setelah pertarungan besar itu terjadi raja Boko pun mati di tangan Bandung Bodnowoso dan akhirnya prajurit Prambanan pun menyerahkan diri.


Bandung Bondowoso pun diantar ke dalam istana dan melihat seorang putri cantik bernama Roro Jongrang. Joko Bandung langsung jatuh cinta dan ingin menikahinya. Roro Jongrang pun mengatakan "Hamba bersedia diperistri asalkan kau mampu membuat 1000 candi dan 2 buah sumur yang sangat dalam."


Badung Bondowoso pun membuat semua itu dengan dibantu para jin dan makhluk ghaib lainnya. Roro Jonggrang melihat itu dan ia pun terkejut, akhirnya memanggil dayang-dayang istana untuk membantunya membakar kayu dan tumpukan jerami juga memukul-memukul alu dan lesung.


Bunyi lesung dan bakaran jerami membuat ayam jantan berkokok dan para makhluk halus pun menghentikan pekerjaannya dan Bandung Bondowoso mengahampiri Roro Jonggrang dan ia berkaat "Kalau kau tidak ingin aku nikahi bilang saja, malah kau gunakan tipu muslihat. Dasar kau ini keras seperti batu, dan Roro Jonggrang pun berubah menjadi batu."


Kembali ke Daftar Isi ↑


Cerita Rakyat Nyi Calon Arang


Alkisah Nyi Calon Arang adalah seorang janda penguasa ilmu hitam yang sering merusak hasil panen para petani dan menyebabkan datangnya penyakit.


Ia mempunyai seorang anak bernama Ratna Manggali, meskipun cantik, ia tidak mendapatkan seorang suami karena orang-orang takut pada ibunya. Karena kesulitan yang dihadapi putrinya, Nyi Calon Arang murka dan ia pun berniat membalas dendam dengan menculik seorang gadis muda. 


Gadis tersebut ia bawa ke sebuah kuil untuk dikorbankan kepada Dewi Durga. Hari berikutnya, banjir besar melanda desa tersebut dan banyak yang meninggal dunia. Penyakit pun muncul.


Raja Erlangga mengetahui hal tersebut kemudian meminta bantuan penasihatnya, Empu Barada untuk mengatasi masalah ini. Empu Barada lalu mengirimkan seorang muridnya bernama Empu Bahula untuk dinikahkan pada Ratna. 


Keduanya pun menikah besar-besaran dengan pesta yang berlangsung selama tujuh hari tujuh malam, dan keadaan pun kembali normal.


Nyi Calon Arang mempunyai sebuah buku yang berisi ilmu-ilmu sihir. Pada suatu hari, buku ini berhasil ditemukan oleh Bahula yang menyerahkannya kepada Empu Baradah. 


Saat Nyi Calon Arang mengetahui bukunya telah dicuri, ia menjadi murka dan memutuskan melawan Empu Baradah. Tanpa bantuan Dewi Durga, Nyi Calon Arang pun kalah.


Sejak ia dikalahkan, desa tersebut pun aman dari ancaman ilmu hitam Nyi Calon Arang.


Kembali ke Daftar Isi ↑


Demikianlah pembahasan kali ini mengenai contoh ringkasan cerita rakyat nusantara secara singkat atau pendek. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.

0 comments