Type something and hit enter

Posted by On
Contoh Naskah Drama Persahabatan 5 Orang Terbaru

Contoh Naskah Drama Persahabatan - Apa yang dimaksud dengan drama? Pengertian teks drama menurut Hasanuddin adalah kesenian yang melukiskan sikap dan sifat manusia dan harus melahirkan kehendak manusia dengan aksi dan perilaku.

Contoh drama ini termasuk salah satu jenis drama tragedi, karena drama ini ujung kisahnya berakhir dengan kedukaan atau dukacita, bisa dibilang artikel ini adalah contoh naskah drama tragedi persahabatan.

Bagi kamu yang ingin lebih mengerti tentang materi naskah drama ini, kamu bisa membacanya pada artikel berikut Materi Teks Drama.

Tidak perlu berlama-lama lagi, langsung saja kita akan mulai membahas contoh teks drama persahabatan untuk 5 orang pemain.

Contoh Naskah Drama Persahabatan untuk 5 Orang


Judul: Terpisahkan Oleh Takdir
Pemeran: Joni, Putri, Adul, Bu Yuli, Dokter

Joni, Putri, dan Adul saling bersahabat. Walaupun begitu, Joni dan Putri lebih dekat karena mereka berdua sudah bersahabat sejak kecil. Sedangkan Adul bersahabat dengan mereka berdua baru dua tahun yang lalu tepatnya saat kelas 1 SMA.

Suatu hari, Putri tidak masuk sekolah.

Joni: Eh, Putri kemana ya? Kok dia nggak masuk sekolah?
Adul: Nggak tau nih, tapi kan nggak biasanya Putri nggak masuk. Jangan-jangan Putri kenapa-napa lagi?
Joni: Bagaimana kalau pulang sekolah, nanti kita jenguk Putri di rumahnya. Kamu mau nggak?
Adul: Tapi tunggu dulu. Hari ini kan ada ekskul Pramuka. Jadi kita pulangnya jam setengah empat.
Joni: Oh iya, kalau begitu nanti saja setelah selesai ekskul, kita baru ke rumah Putri.
Adul: OK! Ashiaap.

Sepulang sekolah, Joni dan Adul mengikuti ekskul Pramuka. Akhirnya jam setengah empat ekskul selesai dan mereka segera pulang. Namun di tengah perjalanan ke tempat parkir, mereka melihat seorang gadis yang sedang berdiri di pinggir lapangan basket.

Adul: Dia siapa ya?
Joni: Murid pindahan mungkin (memperhatikan gadis yang sedang membelakangi mereka).
Adul: Kalau dia murid pindahan, kok dia ada di sekolah saat jam ekskul basket?
Joni. Tau. Kita samperin yuk!
Adul: Bentar-bentar.

Tiba-tiba HP Adul berdering.

Adul: Duh, jon, sepertinya aku nggak bisa ikut jenguk Putri. Soalnya kakakku SMS, katanya dia mau ke bandara jemput temannya yang datang dari luar kota. Aku disuruh nemenin adikku di rumah. Maaf ya. Sampaikan salamku untuk Putri ya.
Joni: Ya udah deh, ngga papa kok.
Adul: Kalau gitu. aku pergi dulu ya.
Joni: Ya, hati-hati di jalan.

Kemudian, Joni menghampiri gadis yang ada di pinggir lapangan tersebut untuk menjawab rasa penasarannya.

Joni: (Bergumam karena penasaran) kok dia mirip Putri ya? Putri (memanggil gadis tersebut)
Putri: (berbalik) Joni?
Joni: Put, kamu kok nggak masuk sekolah? Terus kenapa kamu jam segini di sekolah?
Putri (Menggenggam secarik kertas) Aku datang ke sekolah karena aku mau kasih tahu sesuatu ke kamu.
Joni: Kasih tahu apa?
Putri: Aku mau ngucapin terima kasih karena selama ini kamu sudah baik banget sama aku. Kamu sudah mau jadi sahabat aku, pengertian samaku, dan aku juga minta maaf kalau aku punya salah samamu.
Joni: Kamu kenapa put? Kenapa kamu bilang begitu? Apa yang kamu sembunyiin dariku?
Putri: (Menangis tersedu-sedu) Aku nggak tahu apa yang harus aku lakukan untuk ngebalas semua kebaikanmu di sisa-sisa waktuku ini.
Joni: Sisa-sisa waktu? Maksudnya apa? Memangnya kamu mau kemana?
Putri: Kamu tahu kan kalau kepalaku sering sakit?
Joni: Iya. Terus kenapa memangnya?
Putri: Karena aku udah nggak tahan sakitnya, kemarin aku periksa ke dokter, terus saat itu juga dokter menyuruhku untuk di ronsen, dan tadi pagi aku ambil hasil ronsennya.
Joni: Terus, bagaimana hasilnya?

Putri tak menjawab pertanyaan Joni. Langsung saja Joni merebut secarik kertas yang sedari tadi digenggam oleh Putri.

Joni: Apa? Ini nggak mungkin. Saudari Putri Salsabila positif mengidap kanker otak? Kamu bohong kan Put?
Putri: Kamu bisa lihat sendiri kan jon. Itu semua bukan rekayasa. Hidupku sebentar lagi berakhir. Sebentar lagi aku akan ninggalin kamu untuk selama-lamanya. Harapan hidupku sudah kecil banget.
Joni: Nggak, kamu nggak boleh bilang begitu, kita nggak boleh pisah, nggak boleh.
Putri: Tapi jon, setiap ada pertemuan, disitu pasti ada perpisahan.
Joni: Ngga, aku nggak mau Put. Aku nggak mau pisah samamu.

Tiba-tiba Putri merintih kesakitan sambil memegangi kepalanya. Lalu pingsan.

Putri: (Memegangi kepalanya) Aw, sakit. Kepalaku sakit jon.
Joni: Put, kamu kenapa? (menopang tubuh Putri yang pingsan) Put bangun Put! Bangun! Ya Tuhan, Putri kenapa? Tolong... tolongg

Putri pun segera dilarikan ke rumah sakit. Kemudian, Putri segera ditangani oleh Dokter. Joni pun menelfon ibu Putri, Bu Yuli agar segera datang melihat keadaan Putri.

Joni: Hallo Bu Yuli
Bu Yuli: Hallo, ada apa Joni?
Joni: Ibu bisa datang ke rumah sakit Sehat Sejahtera?
Bu Yuli: Memangnya kenapa nak?
Joni: Putri pingsan bu. Saat ini ada di rumah sakit.
Bu Yuli: Ibu secepatnya kesana. Terima kasih sudah memberi tahu nak.
Joni: Iya bu, sama-sama.

Tak berapa lama kemudian, Bu Yuli pun datang. Setelah 1 jam menunggu, akhirnya Dokter pun telah selesai memeriksa keadaan Putri. Namun, Dokter terlihat tidak bahagia.

Bu Yuli: Dok, bagaimana keadaan anak saya?
Dokter: Sebelumnya saya minta maaf yang sebesar-besarnya, saya sudah bekerja dengan semaksimal mungkin, tapi saya bukanlah Tuhan yang bisa mengubah jalan hidup seseorang. Maaf, anak ibu tidak bisa diselamatkan. Kondisinya sudah sangat kritis, dan sel kanker tersebut telah menyebar keseluruh tubuhnya.
Bu Yuli: Maksud Dokter, Putri meninggal?
Dokter: Saya sudah berusaha bu, ini sudah takdir.
Bu Yuli: Putri, ini tidak mugkin, tidak mungkin.

Dokter pun pergi meninggalkan Joni dan Bu Yuli. Joni pun menghampiri Bu Yuli yang sedang meratapi kepergian Putri.

Joni: Ibu yang sabar ya bu. Saya yakin dibalik semua ini pasti ada hikmah yang bisa dipetik.
Bu Yuli: Terima kasih nak, selama ini kamu sudah jadi sahabat terbaik Putri.
Joni: Sudah bu, saya juga sedih atas kepergian Putri.
Bu Yuli: Semoga Putri tenang disisi-Nya.
Joni: Aamiin...

Keesokan harinya, jenazah Putri sudah sampai di pemakaman.

Adul: Joni! (berlari dengan terengah-engah) Aku sudah dengar kabar dari teman-teman kalau Putri meninggal karena kanker otak.
Joni: Iya. Hari ini akan dimakamkan.
Adul: Kalau begitu, ayo kita pergi ke pemakaman Putri. Aku ingin melihatnya untuk terakhir kalinya.
Joni: Ya, ayo (bergegas menuju pemakaman).

Sesampai di pemakaman, Joni dan Adul melihat Bu Yuli yang berlinang air mata.

Joni: Putri, kenapa kamu cepet banget ninggalin aku? Aku nggak mau pisah samamu.
Adul: Sudahlah jon, kita harus relakan kepergian Putri. Ini semua sudah takdir.
Joni: (menangis sambil memandangi batu nisan Putri) Putri, kenapa kamu pergi sebelum aku bisa bahagiain kamu. Asal kamu tahu put, di hatiku nggak ada sahabat sebaik kamu. Kamu itu sahabat sejatiku yang selalu menemaniku dalam suka ataupun duka. Put, semoga kamu tenang di alam sana. Aku harap, kamu ngga lupakan aku dan Adul, karena kami juga nggak akan pernah melupakanmu. Selamat jalan ya sahabat! (Beranjak pergi meninggalkan rumah abadi milik sahabatnya).

Sebelumnya kami juga telah membagikan contoh naskah drama tragedi komedi untuk 4 orang singkat

Demikianlah artikel contoh naskah drama persahabatan 5 orang terbaru. Semoga apa yang kami bagikan dapat bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.

Sumber: rakaraperz.blogspot.com/2014/12/contoh-naskah-drama-5-pemain.html

0 comments